Majelis zikir Zikra Al-Hasani LPI MUDI Mesjid Raya
Samalanga, Minggu (02 Februari 2014) memeriahkan Majelis Maulid di balai
pengajian Baitusshabri, Gampong Dayah Baroe, Kecamatan Jeunieb, kabupaten
Bireuen. Acara digelar dengan beragam kegiatan, diantaranya, santunan anak
yatim, zikir dan shalawat, serta tausiah.
Acara dimulai setelah shalat ‘Isya berjama’ah yang dibuka oleh pimpinan Balai
Pengajian Baitussabri. Dalam pembukaan yang sekaligus penyantunan kepada enam
belas anak yatim, Tgk. Razali Nurdin menyampaikan tentang pentingnya kepedulian
kita kepada anak yatim, “Inilah salah satu anjuran Rasulullah Saw, beliau
begitu mencintai dan menyayangi anak yatim. Anak-anak yang ada di hadapan kita
ini merupakan anak yang Allah titipkan kepada kita semua, hari ini kita
menyayangi mereka Insya Allah suatu hari anak kita akan disayangi oleh orang
lain jika kita sudah tiada, ta anggap nyoe aneuk kandong droe teuh (anggaplah
dan perlakukan anak-anak ini sebagai anak kandung kita sendiri).” suasana haru
timbul ketika pembagain bingkisan oleh ayahanda Tgk. Razali Nurdin, beliau
mencium ubun-ubun mereka dengan penuh rasa cinta, dibarengi lantunan shalawat
oleh tim zikir. Para jama’ah yang menyaksikan terdengar isak tangis haru tidak
bisa menahan air matanya.
Kemudian dilanjutkan dengan zikir dan Shalawat yang dipandu oleh Majelis
Zikir dan Shalawat Zikir AL-Hasani LPI MUDI Mesjid Raya Samalanga selama empat
puluh lima menit, setelahnya tausiah pertama oleh Tgk. Muhammad Kasem Abdullah,
beliau merupakan Alumni Dayah MUDI asal Jeunieb yang sekarang tinggal di
Caleue, Pidie. Menantu Ayah Caleue dan beliau yang pernah menjabat sebagai
Ketua Bagian Pendidikan Dayah MUDI ini menyampaikan ilmu yang sangat
bermanfaat, tentang akhlak mulia, dan kesabaran Rasulullah Saw.
“Nabi Muhammad Saw wate ka diserang oleh kaum Qureish payah mengungsi dan wate
nyan Nabi neu hijrah u Thaif, nabi neupike keunan aman, tapi terntyata troh
keunan ji rhom ngon aneuk bate le aneuk aneuk miet kaum Thaif nyan sampe Nabi
berdarah-darah geuh, tiba-tiba troh malaikat Jibril neutawarkan untuk
geulungkop gunong ateuh kaum nyan, tapi nabi neujaweub bek, awak nyan
hana itupu lom, hana ituoh. Nyan ban keuh akhlak Nabi geutanyoe” Kata Tgk.
Kasem Abdullah dengan nada sedih.
Selama tiga puluh menit menyampaikan tausiahnya, kemudian
dilanjutkan tausiah oleh yang mulia Tgk. H. Sulaiman Hasan. Alumni Zabid Yaman
ini meyampaikan pentingnya bershalawat, karena lewat bershalawat akan timbul rasa
mahabbah kita kepada Rasulullah Saw. Beliau menceritakan juga kisa Shalahuddin
al-Ayyubi menggalang kekuatan batin umat Islam ketika itu untuk merebut kembali
Mesjid al-Aqsa dari tangan Yahudi. Shalahuddin al-Ayyubi memperlombakan menulis
kitab pujian kepada Rasulullah Saw. Perlombaan itu dimenangkan oleh kitab
Maulid al-Barzanji. Maka seluruh umat Islam berkumpul membacakan Maulid
al-Barzanji. Lewat pembacaan Maulid umat Islam ketika itu merasakan
kecintaannya kepada Islam dan Rasulullah. Kekuatan batin inilah yang
mengantarkan kepada kemenangan umat Islam merebut kembali Mesjid al-Aqsha dari
tangan Yahudi.
“Yahudi tahu benar kekuatan batin yang menjadi nuklir kekuatan umat Islam,
mereka berusaha sekuatnya menghilangkan kekuatan batin ini dari umat Islam,
kekuatan mencintai nabi, kekuatan rabitah silsilah Thariqat dan lain-lain. Satu
stategi yanng dilancarkan Yahudi adalah menciptakan sebuah gerakan yang akan
memisahkan kekuatan batin ini dari umat Islam. Mereka telah berhasil melakukan
ini lewat menciptakan Wahabi oleh misionaris yahudi beberapa ratus tahun yang
lalu. Maka karena itu, Wahabi mengharamkan perayaan Maulid, pengamalan ibadah
berthariqat dan lain-lain, wahabi menghancurkan semua peninggalan Rasulullah
Saw di Makkah, supaya umat Islam tidak lagi mencintai Rasulnya." kata Tgk.
H. Sulaiman Hasan.
Acara yang bertajuk “Malam Cinta Rasul menuju Mahabbahnya”
ini dihadiri oleh segenap alumni MUDI dari seputaran Jeunieb dan sekitarnya,
ratusan masyarakat, kelompok Mejelis Ta’lim, dan juga keluarga besar Dayah
Dhiyaul Haq Al-Aziziyah yang dipimpin oleh Abi Nasruddin. Masyarakat dan santri
hadir berbondong-bondong dengan menggunakan bus dan mobil truk dalam balutan
baju jubah putih.
No comments:
Post a Comment