Pimpinan Wilayah Nahdatul Ulama Aceh Tgk H Faisal Ali meminta
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI untuk menghentikan kegiatan
pekan kondom nasional karena hal tersebut bertentangan dengan konteks
ketimuran.
"Saya menyesalkan kampanye kondom itu dan minta pemerintah
menghentikan kegiatan tersebut karena bertentangan dengan nilai-nilai
yang dianut mayoritas masyarakat Indonesia," katanya di Banda Aceh,
Senin.
Faisal Ali yang juga mantan Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh itu juga
meminta seluruh komponen masyarakat di provinsi ujung paling barat
Indonesia tersebut untuk tegas menyatakan "haram" kampanye pekan kondom
nasional.
Ia mengatakan seharusnya Kementerian Kesehatan memiliki program yang
lebih cerdas dan positif dalam upaya mencegah penularan penyakit
HIV/Aids di Tanah Air, misalnya dengan tidak memberikan izin bagi
usaha-usaha terkait praktek prostitusi.
"Sebaiknya pemerintah tidak memberikan izin atau secara tegas menutup
usaha-usaha yang bergerak dengan praktek maksiat, terutama prostitusi.
Itu cara yang bisa diterima untuk mencegah penularan penyakit HIV/Aids,"
kata dia menambahkan.
Dengan digelarnya pekan kondom nasional yang diprakarsai Kementerian
Kesehatan, Faisal Ali berpendapat seakan-akan pemerintah terkesan
melegalkan "seks bebas" yang dikhawatirkan salah dipahami oleh generasi
muda.
Khusus di Aceh, ia menegaskan pemerintah bersama legislatif serta
komponen masyarakat lainnya dengan tegas menolak kegiatan tersebut
dikampanyekan di provinsi mayoritas penduduknya adalah muslim itu.
"Kami menolak tegas program pusat terkait dengan pekan kondom
nasional itu dilakukan di Aceh. Saya pikir masyarakat Aceh akan menolak
kegiatan itu sebab bertentangan dengan nilai-nilai Syariat Islam," kata
dia menambahkan.
Sebab, Faisal menjelaskan program bagi-bagi kondom itu jelas
bertentangan keras dengan adat masyarakat, tidak hanya di Aceh tapi adat
ketimuran rakyat Indonesia. Jadi, Pemerintah Pusat harus segera
menghentikan kampanye bagi-bagi kondom karena mudharatnya lebih besar
daripada manfaatnya.
No comments:
Post a Comment